Studi Kualitatif Efektivitas Komunikasi terhadap Pembentukan Kepribadian Remaja di Daerah Pesisir

Penulis

  • Maslakhatul Ainiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Qomaruddin
  • M. Mudlofar Program Studi Teknik Informatika, Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
  • Faqihatin Program Studi Teknik Informatika, Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.62048/qjms.v2i1.69

Kata Kunci:

komunikasi, pembentukan karakter, remaja, kepribadian

Abstrak

Masa remaja merupakan fase perkembangan penting dalam kehidupan seseorang, di mana individu mulai mencari identitas diri dan memahami peran sosialnya. Kurangnya efektivitas komunikasi antara orang tua, guru, dan lingkungan sosial dengan remaja dapat memberikan dampak signifikan terhadap pembentukan kepribadian, seperti menurunnya rasa percaya diri, kecenderungan menjadi pribadi tertutup, atau perilaku pasif. Komunikasi berperan sebagai alat utama dalam proses interaksi sosial yang berfungsi sebagai medium untuk berbagi ide, emosi, dan pengalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana efektivitas komunikasi memengaruhi perkembangan kepribadian remaja, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat komunikasi di lingkungan sekolah Desa Tanjung Widoro, Mengare. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi keluarga yang efektif sangat memengaruhi tingkah laku dan kecerdasan intrapersonal remaja. Komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja menciptakan rasa diterima, keberanian dalam mengambil keputusan, dan kemampuan orang tua untuk memahami serta mendukung perkembangan anak. Faktor pendukung meliputi keterlibatan emosional orang tua, pola komunikasi yang konsisten, dan dukungan lingkungan sekolah. Sebaliknya, hambatan komunikasi diakibatkan oleh kurangnya waktu interaksi, perbedaan generasi, serta tekanan sosial dari lingkungan sekitar. Temuan ini menegaskan pentingnya komunikasi efektif dalam pembentukan kepribadian remaja dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pola komunikasi di lingkungan keluarga dan sekolah.

Referensi

Agus Sujanto. (1999). Psikologi kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Ansani, & Samsir, H. M. (2022). Teori pemodelan Bandura. Jurnal Multidisiplin Madani (MUDIMA, 2(7), 3067–3080. https://doi.org/10.55927/mudima.v2i7.692

Arini, D., Mayasari, A. C., & Rustam, M. Z. A. (2019). Gangguan perkembangan motorik dan kognitif pada anak toddler yang mengalami stunting di wilayah pesisir Surabaya. Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 122–128. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.231

AshShidqi, M. H., & Puspitasari, D. (2023). Studi fenomenologis modal sosial warga masyarakat nelayan di daerah pesisir. INNER: Journal of Psychological Research, 3(2), 264–270.

Baihaqi, M. (2005). Psikiater: Konsep dasar dan gangguan-gangguan. Bandung: PT Refika Aditama.

Balson, M. (1996). Bagaimana menjadi orang tua yang baik. Bumi Aksara

Elita, V., Sari, N. Y., Jumaini, & Rustam, M. (2024). Hubungan fungsi keluarga dengan status mental remaja pada keluarga di daerah pesisir. Jurnal Keperawatan, 6(1), 403–410. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v16i1.1253

Emzir. (2012). Metodologi penelitian kualitatif analisis data. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Erikson, E. H. (2012). Childhood and society: The landmark work on the social significance of childhood. W. W. Norton & Co.

Fajrie, M., & Haqq, M. N. (2018). Model komunikasi multikultural masyarakat Jawa pesisir dengan Madura di Desa Buko. Al-Mishbah, 14(1), 14–33. https://doi.org/10.24239/al-mishbah.Vol14.Iss1.105

Fatimah, J. M. (2016). Strategi komunikasi keluarga untuk meningkatkan kesetaraan gender bagi anak perempuan di kawasan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Pekommas, 1(2), 189–196.

Hidayah, N., Lestari, G. D., & Artha, I. K. A. J. (2021). Parent and child communication patterns in early childhood emotional social development. International Joint Conference on Arts and Humanities 2021 (IJCAH 2021), Surabaya, Indonesia. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211223.197

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan (I. Widayanti & Sudjarwo, Trans.). Jakarta: Erlangga.

Marinda, L. (2020). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget dan problematikanya pada anak usia sekolah dasar. An-Nisa: Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman, 13(1), 116–152.

Moleong, L. J. (2012). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mudyahardjo, R. (2002). Pengantar pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muslimin, K. D., Bage, L., & Yuliaswati, C. (2023). Efforts to provide effective communication to early children to build personality. Journal of Community Engagement in Health, 6(1), 114–117. https://doi.org/10.30994/jceh.v6i1.382

Nugraeni, A. (2024). Peran media sosial dalam pembentukan identitas sosial anak muda. LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren, 2(1), 142–147. https://doi.org/10.35870/ljit.v2i1.2247

Oemarjoedi, K. (2003). Pendekatan cognitive behavior dalam psikoterapi. Jakarta: Kreativ Media.

Putri, C. D., Sumarjo, Pakaya, M., Usaman, S. R., Kama, N. F., & Daud, N. (2022). Pola komunikasi masyarakat nelayan di era teknologi informasi (Studi deskriptif di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo). MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 299–309. https://doi.org/10.35326/medialog.v5i1.2352

Rahmaniar, A. (2024). Pengaruh lingkungan sosial terhadap pola komunikasi remaja di perkotaan: Studi kualitatif pada remaja di Kota Bandung. KONSENSUS: Jurnal Ilmu Pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi, 1(1), 11–25. https://doi.org/10.62383/konsensus.v1i1.241

Sadita, A. A., & Sa’adah, N. (2023). Temper tantrum behavior in early childhood as communication with parents. Journal of Insan Mulia Education, 1(2), 45–52. https://doi.org/10.59923/joinme.v1i2.7

Santrock, J.W. 2007. Remaja (Adolescence), Erlangga. Jakarta.

Sari, B. R. N. (2019). Peran komunikasi nonverbal dalam perkembangan budaya. HIKMAH, 13(1), 107–119.

Sofyan, S. W. (2005). Remaja dan masalahnya: Mengupas berbagai bentuk kenakalan remaja seperti narkoba, free sex, dan pemecahannya. Bandung: CV Alfabeta.

Sumadi, S. (1982). Psikologi kepribadian. Jakarta: Rineka Cipta.

Trisnani. (2016). Pola komunikasi masyarakat nelayan di era teknologi informasi: Studi kasus di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 20(2), 141–154. https://doi.org/10.33299/jpkop.20.2.641

Triwardhani, I. J., & Chaerowati, D. L. (2019). Interpersonal communication among parents and children in fishermen village in Cirebon, Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(2), 277–292. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2019-3502-17

Wenling, L., Muhamad, M. M., Fakhruddin, F. M., Qiuyang, H., & Weili, Z. (2023). Exploring the impact of emotional education in parent-child interactions on early childhood emotional intelligence development. International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development, 12(3), 733–742. https://doi.org/10.6007/IJARPED/v12-i3/18088

Yusuf, S. (2004). Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zulkifli, L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-01-04

Cara Mengutip

Ainiyah, M., Mudlofar, M., & Faqihatin. (2025). Studi Kualitatif Efektivitas Komunikasi terhadap Pembentukan Kepribadian Remaja di Daerah Pesisir. Jurnal Studi Multidisiplin Qomaruna, 2(1), 145–153. https://doi.org/10.62048/qjms.v2i1.69

Terbitan

Bagian

General