Tahapan dan Langkah-Langkah Penerapan Mixed Method Research (MMR) dalam Penelitian Pendidikan
DOI:
https://doi.org/10.62048/qjms.v2i1.55Kata Kunci:
Mixed Method Research, Sequential Explanatory, Sequential Exploratory, Concurrent Triangulation, Concurrent EmbeddedAbstrak
Banyak akademisi beranggapan bahwa penggunaan teknik kuesioner dan wawancara secara bersamaan, atau kombinasi analisis statistik dan interpretasi naratif, sudah dapat dikategorikan sebagai mixed method research (MMR). Pandangan ini tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak sepenuhnya salah. MMR mengandaikan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif dalam sebuah penelitian, termasuk seluruh bagian yang terkait. Namun, tidak semua penggunaan teknik pengumpulan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dapat disebut MMR, karena terdapat beberapa pertimbangan penting, seperti aspek waktu, bobot, dan tujuan penelitian, yang harus diperhatikan. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan berbagai model MMR beserta tahapan dan langkah-langkah penerapannya, dengan menggunakan metode kajian literatur. Kajian ini mengidentifikasi enam model MMR, yaitu Sequential Explanatory, Sequential Exploratory, Concurrent Triangulation, Concurrent Embedded, Sequential Transformative, dan Concurrent Transformative. Namun, dua model terakhir tidak dibahas secara mendalam karena alasan popularitas yang rendah. Model Sequential Explanatory melibatkan penggabungan kuantitatif dan kualitatif secara berurutan dengan bobot yang lebih besar pada metode kuantitatif, bertujuan untuk memberikan informasi tambahan. Model Sequential Exploratory juga dilakukan secara berurutan, tetapi dengan bobot lebih besar pada data kualitatif untuk menghubungkan hasil. Model Concurrent Triangulation menggabungkan kedua metode secara bersamaan dengan bobot yang seimbang untuk membandingkan data, sementara model Concurrent Embedded menggabungkan kedua metode secara bersamaan dengan bobot utama pada salah satu metode sebagai metode primer dan metode lainnya sebagai metode sekunder, bertujuan untuk membandingkan data. Hasil kajian ini memberikan panduan praktis bagi peneliti dalam menerapkan masing-masing model MMR, terutama dengan menyoroti aspek-aspek yang kurang diperhatikan dalam literatur sebelumnya. Panduan ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam memilih dan menerapkan model yang sesuai dengan kebutuhan penelitian mereka
Referensi
Alavi, H., & Habek, P. (2016). Addressing research design problem in mixed methods research. Management Systems in Production Engineering, 21(1), 62–66. https://doi.org/10.2478/mspe-10-01-2016
Almeida, F. (2018). Strategies to perform a mixed methods study. European Journal of Education Studies, 5(1), 137–151. https://doi.org/10.46827/EJES.V0I0.1902
Bazrafshan, A., Haghdoost, A., Rezaie, H., & Beigzadeh, A. (2015). A practical framework for evaluating health services management educational program: The application of the mixed-method sequential explanatory design. Research and Development in Medical Education, 4(1), 47–54. https://doi.org/10.15171/rdme.2015.008
Bentahar, O., & Cameron, R. (2015). Design and implementation of a mixed method research study in project management. Electronic Journal of Business Research Methods, 13(1), 3–15.
Bowen, P. W., Rose, R., & Pilkington, A. (2017). Mixed methods-theory and practice. Sequential, explanatory approach. International Journal of Quantitative and Qualitative Research Methods, 5(2), 10–27.
Cameron, R. (2009). A sequential mixed model research design: Design, analytical and display issues. International Journal of Multiple Research Approaches, 3(2), 140–152. https://doi.org/10.5172/MRA.3.2.140
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Studi Multidisiplin Qomaruna
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Works in this journal are licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International.