the Falsafah Pepali Pitu Sunan Drajat dalam Perspektif Tasawuf: Studi Komparatif dengan Konsep Bidayah al-Hidayah Imam al-Ghazali
DOI:
https://doi.org/10.62048/qjms.v2i2.78Kata Kunci:
Pepali Pitu, Bidayah wa Nihayah, Tasawuf, Sunan DrajatAbstrak
Penelitian ini membahas Pepali Pitu Sunan Drajat sebagai falsafah kehidupan yang memuat nilai-nilai kebijaksanaan, etika sosial, dan spiritualitas dalam kerangka tasawuf, kemudian dibandingkan secara konseptual dengan ajaran Bidayah al-Hidayah karya Imam al-Ghazali. Kajian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitis untuk menelaah kesamaan dan perbedaan kerangka perjalanan spiritual keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Pepali Pitu maupun Bidayah al-Hidayah menekankan tahapan spiritual manusia melalui konsep takhalli, tahalli, dan tajalli, yang berorientasi pada penyucian diri, pembentukan akhlak, dan kedekatan dengan Allah. Perbedaannya terletak pada pendekatan: Sunan Drajad mengemas nilai sufistik melalui simbol budaya lokal Jawa, sedangkan al-Ghazali merumuskannya secara sistematis dalam tradisi keilmuan Islam klasik. Temuan ini mempertegas relevansi tasawuf sebagai pedoman moral dan spiritual yang fleksibel dalam konteks lokal maupun universal. Keterbatasan penelitian ini adalah belum menggali implementasi empiris nilai-nilai tersebut dalam praktik sosial masyarakat modern. Penelitian selanjutnya perlu pendekatan lapangan untuk mengkaji praktik ajaran keduanya di era kontemporer, khususnya dalam pendidikan karakter dan dakwah kultural.
Referensi
Anwar, R. (2010). Akhlak tasawuf. Pustaka Setia.
Anwar, S. (2007). Filsafat ilmu al-Ghazali: Dimensi ontologi dan aksiologi. Pustaka Setia.
Asmaran, A. (1996). Pengantar studi tasawuf. Raja Grafindo Persada.
Azra, A. (2004). The origins of Islamic reformism in Southeast Asia. Allen & Unwin.
Fauziatun, N., & Misbah, M. (2020). Relevansi kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dengan pendidikan karakter. Jurnal Kependidikan, 8(2), 142–165. https://doi.org/10.24090/jk.v8i2.5260
Ghaffar, N. A. (2015). Tasawuf dan penyebaran Islam di Indonesia. Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 3(1), 68–79. https://doi.org/10.24252/rihlah.v3i01.1374
Hasan, I. (2014). Tasawuf: Jalan rumpil menuju Tuhan. An-Nuha, 1(1), 54.
Kurnanto, M. E. (2011). Pendidikan dalam pemikiran Al-Ghazali. Jurnal Khatulistiwa: Journal of Islamic Studies, 1(2), 161–176. https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v1i2.189
Laffan, M. (2011). The makings of Indonesian Islam: Orientalism and the narration of a Sufi past. Princeton University Press.
Mustaqim, A. L. H., Fatonah, M. E., Maulana, K., Hajam, K. S., & Theguh. (2024). Studi Islam dengan pendekatan tasawuf mistisem Islam. Berajah Journal: Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Diri, 4(9), 1613–1624. https://doi.org/10.47353/bj.v4i9.474
Mustofa, A. (2010). Akhlak tasawuf. Pustaka Setia.
Muzakki, A. W. (2017). Humanisme religius Sunan Drajat sebagai nilai sejarah dan kearifan lokal. Prosiding Seminar Pendidikan Nasional, 489.
Nursaudah, S. (2020). Konsep pendidikan Islam di masa Wali Songo dan relevansinya dengan pemikiran Imam Al-Ghazali. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora, 7(1), 77–89. https://doi.org/10.52166/dar%20el-ilmi.v7i1.2029
Tim Peneliti dan Penyusun Buku Sejarah Sunan Drajat. (1998). Sejarah Sunan Drajat: Dalam jaringan masuknya Islam di Nusantara. Peneliti dan Penyusun Buku Sejarah Sunan Drajat.
Ridwan, N. K., Jibril, F. M., & Ulyn. (2015). Gerakan kulturan Islam Nusantara. Jamaah Nahdliyin Mataram & Panitia Muktamar NU ke-33.
Saeful, A. (2007). Filsafat ilmu al-Ghazali: Dimensi ontologi dan aksiologi. Pustaka Setia.
Safi’i, I. (2024). Pengarusutamaan nilai-nilai Islam Sunan Drajat sebagai gerakan dakwah kultural. Al-Tsiqoh: Jurnal Ekonomi dan Dakwah Islam, 9(1), 1–17. https://doi.org/10.31538/altsiq.v9i1.5072
Sholihin, M., & Anwar, R. (2007). Ilmu tasawuf. Pustaka Setia.
Soekandar, R. Ch. (1990). Qosim Sunan Drajat: Amanah dan sejarahnya. Sinar Wijaya.
Syafril, M. (2017). Pemikiran sufistik mengenal biografi intelektual Imam Al-Ghazali. Jurnal Syahadah, 5(2), 1–26. https://doi.org/10.32520/syhd.v5i2.184
Syukur, F. (2009). Sejarah peradaban Islam. Pustaka Rizki Putra.
Syukur, A., & Masharuddin, A. (2002). Intelektualisme tasawuf. Pustaka Pelajar & LEMBKOTA Semarang.
Syamsuddin, Z. A. B. (2016). Fakta baru Walisongo: Telaah kritis ajaran dakwah dan sejarah Walisongo. Pustaka Imam Bonjol.
Syalafiyah, N., & Harianto, B. (2020). Walisongo: Strategi dakwah Islam di Nusantara. Jurnal Komunikasi Islam, 1(2), 167–177. https://doi.org/10.53429/j-kis.v1i2.184
Zaini, A. (2016). Pemikiran tasawuf Imam Al-Ghazali. Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf, 2(1), 150. http://dx.doi.org/10.21043/esoterik.v2i1.1902
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Barda Angkara, Khasbullah, Moh. Kusno

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Works in this journal are licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International.